Assalamualaikum semua.....tanggal 11 hingga 15 Dis 2013 yang lalu akak bawa budak2 PR gi Bandung....Pengarah pun pi juga satu famili. 11hb tu birthday Sultan Selangor. Flight kami jam 6.40pg. Jadinya mlm tu kami bertolak jam 3pg dari ofis ke LCCT. Kena ada di LCCT pada jam 4.40pg. Hmmm tak tdoq semua mlm tu dok besengkang mata je sbb nak bejalan jauh kan....naik kapal terbang lagi....hmm Alhamdulillah lah yang mampu hanya AA je. Atas flight semua tdo sbb ngantuk mlm tadi tak tdo kan. Lebih kurang 2jam 50 minit kami sampai ke Lapangan terbang Bandara Hussein Sastranegara Bandung. Jom layan gambaq...
Sampai sana supir kami Pak Yunus telah menunggu. Pak Yunus ni bekerja dengan Zafiracar.com tokehnya Pak Tarmizi Yusof lebih mesra di panggil Pak Tam. Sapa2 yang nak ke Bandung boleh contact pak Tam ni di no. +6281320028484. Pak Tam ada facebook dan wassap. Senang nak berurusan. Mmg berbaloi jika kita amik ground Pak Tam ni. Terbaik. Wah promote nampak...ade ape2 ker? Kami pergi 29 orang semuanya jadi Pak Tam bagi 3 transpot. 2 ELF dan 1 Avanza utk Pengarah.
Ni la hotel yang kami menginap The Victoria Guesthouse.....mmg sgt cantik hotel ni ala ala Inggeris deko. Ini link dia http://the-victoria.com/ sangat2 puas hati. Boleh le untuk tidor malam je kan siang2 kan kita kuar je balik tengah malam. Tapi hotel ni minta deposit setiap satu bilik 50k IDR. Masa nak check out boleh ambil balik deposit ni. Tambahan katil(extra bed) 400k IDR. Mahai kan....
|
Reception |
|
Ruang Lobi Hotel |
|
Soket yang digunakan |
Pagi tu lepas check in hotel letak bag. Kami terus ke Pasar Baru....shopping time....wah awai-awai sampai terus gi shopping. Sakan no. Tak yah citer lah no bab shopping ni semua org dah tahu kan kat Pasar Baru tu macam2 ada. Yang berkualiti yang tak berkualiti semua ada. Kena pandai tgk dan tawar le.
Selepas shopping kat Pasar Baru kita org gi Aria Jeans pula utk tempah seluar jeans. Murah je tempah seluar kat sini. Tapi kain nya tak de le berkualiti sgt mcm seluar jeans branded yang lain2. Boleh le utk pakai. Tahan juga 2 @ 3 tahun. Sedap pakai sbb tailor dia buat ikut cutting yang kita nak. Dekat Aria Jeans ni pun ada money changer yang tukaran wang asing dia lebih murah dari kita tukar kat Malaysia. Sapa2 yg nak pi Bandung boleh le tukar wang IDR kat sini. Bebaloi tau. Lepas tu kami pi Toko Tiga pula. Membeli belah di situ. Ok juga harganya boleh tahan.
Malam tu kami makan di IGA Bakar. Sedap boleh tahan.....tauhu bakar dia yang sedap.
Hotel yang sangat2 cantik dekorasinya. Apa lagi beposing sakan la kami untuk gambar kenangan. Jom layan gambaq....
Hari kedua dah siap2 nak pi Tangkuban Perahu. Sapa yang mai Bandung ni tak sah kalau tak pi ke Tangkuban Perahu ni. Jauh juga perjalanan ke Tangkuban Perahu ni lebihkurang 1jam 30minit. Sebelum pi tu siap posing dulu ler.....jom layan gambaq....
|
Ihsan dari wikipedia |
Dari legenda tersebut, kita dapat menentukan sudah berapa lama orang Sunda hidup di dataran tinggi Bandung. Dari legenda tersebut yang didukung dengan fakta geologi, diperkirakan bahwa orang Sunda telah hidup di dataran ini sejak beribu tahun sebelum Masehi.
Legenda Sangkuriang awalnya merupakan tradisi lisan. Rujukan tertulis mengenai legenda ini ada pada naskah Bujangga Manik yang ditulis pada daun lontar yang berasal dari akhir abad ke-15 atau awal abad ke-16 Masehi. Dalam naskah tersebut ditulis bahwa Pangeran Jaya Pakuan alias Pangeran Bujangga Manik atau Ameng Layaran mengunjungi tempat-tempat suci agama Hindu di pulau Jawa dan pulau Bali pada akhir abad ke-15.
Setelah melakukan perjalanan panjang, Bujangga Manik tiba di tempat yang sekarang menjadi kota Bandung. Dia menjadi saksi mata yang pertama kali menuliskan nama tempat legendanya.
Laporannya adalah sebagai berikut:
Leumpang aing ka baratkeun (Aku berjalan ke arah barat)
Datang ka Bukit Patenggeng (kemudian datang ke Gunung Patenggeng)
Sakakala Sang Kuriang (tempat legenda Sang Kuriang)
Masa dek nyitu Ci tarum (Waktu akan membendung Citarum)
Burung tembey kasiangan (tapi gagal karena kesiangan)
Awalnya diceritakan di kayangan ada sepasang dewa dan dewi yang berbuat kesalahan, maka oleh Sang Hang Tunggal mereka dikutuk turun ke bumi dalam wujud haiwan. Sang dewi berubah menjadi babi hutan (celeng) bernama celeng Wayung Hyang, sedangkan sang dewa berubah menjadi anjing bernama si Tumang. Mereka harus turun ke bumi menjalankan hukuman dan bertapa mohon pengampunan agar dapat kembali ke wujudnya menjadi dewa-dewi kembali.
Diceritakan bahwa Raja Sungging Perbangkara tengah pergi berburu. Di tengah hutan Sang Raja membuang air seni yang tertampung dalam daun caring (keladi hutan), dalam versi lain disebutkan air kemih sang raja tertampung dalam batok kelapa. Seekor babi hutan betina bernama Celeng Wayung Hyang yang tengah bertapa sedang kehausan, ia kemudian tanpa sengaja meminum air seni sang raja tadi. Wayung Hyang secara ajaib hamil dan melahirkan seorang bayi yang cantik, karena pada dasarnya ia adalah seorang dewi. Bayi cantik itu ditemukan di tengah hutan oleh sang raja yang tidak menyadari bahwa ia adalah putrinya. Bayi perempuan itu dibawa ke keraton oleh ayahnya dan diberi nama Dayang Sumbi alias Rarasati. Dayang Sumbi besar menjadi gadis yang amat cantik jelita. Banyak para raja dan pangeran yang ingin meminangnya, tetapi seorang pun tidak ada yang diterima.
Akhirnya para raja saling berperang di antara sesamanya. Dayang Sumbi pun atas permintaannya sendiri mengasingkan diri di sebuah bukit ditemani seekor anjing jantan yaitu Si Tumang. Ketika sedang asyik menenun kain, torompong (torak) yang tengah digunakan bertenun kain terjatuh ke bawah bale-bale. Dayang Sumbi karena merasa malas, terlontar ucapan tanpa dipikir dulu, dia berjanji siapa pun yang mengambilkan torak yang terjatuh bila berjenis kelamin laki-laki, akan dijadikan suaminya, jika perempuan akan dijadikan saudaranya. Si Tumang mengambilkan torak dan diberikan kepada Dayang Sumbi. Akibat perkataannya itu Dayang Sumbi harus memegang teguh persumpahan dan janjinya, maka ia pun harus menikahi si Tumang. Karena malu, kerajaan mengasingkan Dayang Sumbi ke hutan untuk hidup hanya ditemani si Tumang. Pada malam bulan purnama, si Tumang dapat kembali ke wujud aslinya sebagai dewa yang tampan, Dayang Sumbi mengira ia bermimpi bercumbu dengan dewa yang tampan yang sesungguhnya adalah wujud asli si Tumang. Maka Dayang Sumbi akhirnya melahirkan bayi laki-laki yang diberi nama Sangkuriang. Sangkuriang membesar menjadi anak yang kuat dan tampan.
Suatu ketika Dayang Sumbi tengah mengidamkan makan hati menjangan, maka ia memerintahkan Sangkuriang ditemani si Tumang untuk berburu ke hutan. Setelah sekian lama Sangkuriang berburu, tetapi tidak nampak hewan buruan seekorpun. Hingga akhirnya Sangkuriang melihat seekor babi hutan yang gemuk melarikan diri. Sangkuriang menyuruh si Tumang untuk mengejar babi hutan yang ternyata adalah Celeng Wayung Hyang. Karena si Tumang mengenali Celeng Wayung Hyang adalah nenek dari Sangkuriang sendiri maka si Tumang tidak menurut. Karena kesal Sangkuriang menakut-nakuti si Tumang dengan panah, akan tetapi secara tak sengaja anak panah terlepas dan si Tumang terbunuh tertusuk anak panah. Sangkuriang bingung, lalu karena tak dapat hewan buruan maka Sangkuriang pun menyembelih tubuh si Tumang dan mengambil hatinya. Hati si Tumang oleh Sangkuriang diberikan kepada Dayang Sumbi, lalu dimasak dan dimakannya. Setelah Dayang Sumbi mengetahui bahwa yang dimakannya adalah hati si Tumang, suaminya sendiri, maka kemarahannya pun memuncak serta-merta kepala Sangkuriang dipukul dengan sendok yang terbuat dari tempurung kelapa sehingga terluka.
Sangkuriang ketakutan dan lari meninggalkan rumah. Dayang Sumbi yang menyesali perbuatannya telah mengusir anaknya, mencari dan memanggil-manggil Sangkuriang ke hutan memohonnya untuk segera pulang, akan tetapi Sangkuriang telah pergi. Dayang Sumbi sangat sedih dan memohon kepada Sang Hyang Tunggal agar kelak dipertemukan kembali dengan anaknya. Untuk itu Dayang Sumbi menjalankan tapa dan laku hanya memakan tumbuh-tumbuhan dan sayuran mentah. Sangkuriang sendiri pergi mengembara mengelilingi dunia. Sangkuriang pergi berguru kepada banyak pertapa sakti, sehingga Sangkuriang kini bukan bocah lagi, tetapi telah tumbuh menjadi seorang pemuda yang kuat, sakti, dan gagah perkasa. Setelah sekian lama berjalan ke arah timur akhirnya sampailah di arah barat lagi dan tanpa sedar telah tiba kembali di tempat Dayang Sumbi, ibunya berada. Sangkuriang tidak mengenali bahwa putri cantik yang ditemukannya adalah Dayang Sumbi - ibunya. Karena Dayang Sumbi melakukan tapa dan laku hanya memakan tanaman mentah, maka Dayang Sumbi menjadi tetap cantik dan awet muda. Dayang Sumbi pun mulanya tidak menyadari bahwa sang kesatria tampan itu adalah putranya sendiri. Lalu kedua insan itu berkasih mesra. Saat Sangkuriang tengah bersandar mesra dan Dayang Sumbi menyisir rambut Sangkuriang, tanpa sengaja Dayang Sumbi mengetahui bahwa Sangkuriang adalah putranya, dengan tanda luka di kepalanya, bekas pukulan sendok Dayang Sumbi. Walau demikian Sangkuriang tetap memaksa untuk menikahinya. Dayang Sumbi sekuat tenaga berusaha untuk menolak. Maka ia pun bersiasat untuk menentukan syarat pinangan yang tak mungkin dipenuhi Sangkuriang. Dayang Sumbi meminta agar Sangkuriang membuatkan perahu dan telaga (danau) dalam waktu semalam dengan membendung sungai Citarum. Sangkuriang menyanggupinya.
Maka dibuatlah perahu dari sebuah pohon yang tumbuh di arah timur, tunggul/pokok pohon itu berubah menjadi gunung Bukit Tanggul. Rantingnya ditumpukkan di sebelah barat dan menjadi Gunung Burangrang. Dengan bantuan para makhluk halus, bendungan pun hampir selesai dikerjakan. Tetapi Dayang Sumbi memohon kepada Sang Hyang Tunggal agar niat Sangkuriang tidak terlaksana. Dayang Sumbi menebarkan helai kain putih hasil tenunannya, maka kain putih itu bercahaya bagai fajar yang merekah di ufuk timur. Para makhluk halus anak buah Sangkuriang ketakutan karena mengira hari mulai pagi, maka merekapun lari menghilang bersembunyi di dalam tanah. Karena gagal memenuhi syarat Dayang Sumbi, Sangkuriang menjadi gusar dan mengamuk. Di puncak kemarahannya, bendungan yang berada di Sanghyang Tikoro dijebolnya, sumbat aliran sungai Citarum dilemparkannya ke arah timur dan menjelma menjadi Gunung Manglayang. Air Talaga Bandung pun menjadi surut kembali. Perahu yang dikerjakan dengan bersusah payah ditendangnya ke arah Utara dan berubah wujud menjadi Gunung Tangkuban Perahu.
Sangkuriang terus mengejar Dayang Sumbi yang lari menghindari kejaran anaknya yang telah kehilangan akal sehatnya itu. Dayang Sumbi hampir tertangkap oleh Sangkuriang di Gunung Putri dan ia pun memohon kepada Sang Hyang Tunggal agar menyelamatkannya, maka Dayang Sumbi pun berubah menjadi setan.
Itulah cerita dogeng Sangkuriang dan asalnya Tangkuban Perahu terjadi....entahlah ni semua ihsan dari wikipedia. Menarik juga kisah Sangkuring ni.....best.
Dekat Tangkuban Perahu ni memang murah2 barang2nya kena pandai tawar menawar lah. Akak juga ada beli barang sedikit di sini. Memang bebaloi. Tapi awas jgn lupa dan jaga2 hand bag kita sbb terlalu crowd di sini. Org2 berjualan seringkali mengekori kita ke mana sahaja kita pergi. Naik rimas dibuatnya. Seusai shopping hujan pun mulai turun. Masa ni kami pun terus menaiki kenderaan untuk ke destinasi seterusnya Sari Ater Hot Spring.....jom....
Setelah bertolak dari Tangkuban Perahu ke Sari Ater Hot Spring ni mengambil masa lebih kurang 35minit sampai le. Masuk kena bayar tau. Tangkuban Perahu pun masuk kena bayar IDR50k. Hot Spring ni kena bayar IDR30k seorang kanak2 IDR22K seorang.
Sari Ater merupakan salah satu tempat pelancongan pemandian air panas. Sari Ater atau Ciater terletak tidak jauh dari Gunung Tangkuban Perahu. Air panas yang dihasilkan pun bersumber dari kawah aktif gunung berapi yang menjadi legenda tanah Pasundan itu. Selain dialirkan ke pemandian Ciater, air yang mengaliri sungai sepanjang 2000 meter itu juga digunakan untuk kepentingan pengairan di sawah padi. Menurut pengakuan para petani setempat, sumber air dari Gunung Tangkuban Perahu itu lebih positif terhadap mutu hasil padinya daripada menggunakan air biasa untuk mengairi sawah padi tersebut.
Sumber mata air panas yang terdapat di beberapa lokasi di Ciater disajikan dalam bentuk kolam dan kamar rendam dengan design yang unik . Dengan keluasan 30 hektar dan pesona alam khas pegunungan, objek wisata terbesar di Jawa Barat ini menjanjikan berbagai fasiliti wisata bagi anda dan keluarga untuk bersantai dengan berendam di hangatnya air panas yang menyihatkan sambil menikmati keindahan alam semulajadi di sekitarnya.
Kawasan yang terletak di kaki Gunung Tangkuban Perahu ini masih merupakan area hutan yang banyak terdapat pepohonan yang dikenal dengan nama pohon ater. Menurut cerita yang beredar di masyarakat tempatan, suatu ketika ada seseorang yang mencuba memotong pohon ater itu, dan ternyata dari cabang pohon yang dipotong tersebut keluarlah air yang cukup deras.
Fenomena ini tentu saja menjadi anugerah bagi masyarakat sekitar yang waktu itu sedang mengalami kesusahan akan air bersih. Pancaran air yang keluar dari pohon ater tersebut diyakini oleh warga tempatan berkhasiat untuk mengobati penyakit, terutama penyakit kulit. Ciater ertinya "air yang memancar".
Banyak keistimewaan yang ditawarkan di air panas di Ciater, sebelum kita tiba di lokasi ini di sepanjang perjalanan menuju lokasi, kita akan disajikan dengan pemandangan yang sangat indah dan asli. Hamparan kebun teh yang menghijau di kanan dan kiri jalan akan menyegarkan pandangan serta menentramkan hati siapa saja yang melihatnya. Udara khas pegunungan yang sejuk akan menambah nyaman perjalanan kita menuju lokasi pemandian air panas Ciater.
Di Ciater ini, kita dapat memilih lokasi mana yang ingin kita pergi kerana di tempat wisata ini ada beberapa pihak yang mengelola sejumlah tempat pemandian air panas. Selain menyajikan pemandian air panas, di Ciater juga terdapat kolam umum yang menyediakan fasiliti kamar-kamar yang disewakan. Di dalam kamar-kamar ini, kita akan mendapatkan privacy dan kenyamanan berendam untuk menikmati sensasi air hangat sepuasnya. Selain itu, di sini juga disediakan fasiliti banglo bagi pengunjung yang ingin menginap dan menyewa.
Kami sempat menjamah ais krim dengan harga IDR15k ais krim yang termahal pernah akak makan....he...he....he....Sedap air krim nya mmg sedap. Cuba lah.....
Pemandangan alam di sekitar kolam pun sangat menakjubkan. Kita dapat menikmati keindahan air terjun yang berselimut kepulan wap air hangat di kolam pemandian air panas Ciater ini. Berendam di Ciater akan membuat aliran darah terasa lancar sehingga badan akan terasa bugar. Khasiat air panas Ciater memang sudah teruji keunggulannya. Selain dapat mengubati penyakit kulit, manfaat yang terkandung di dalam aliran air panas Ciater juga diyakini berkhasiat untuk terapi penyembuhan rematik, gangguan syaraf dan tulang, serta penyembuhan kelumpuhan yang diakibatkan oleh penyakit darah tinggi atau stroke. Hal ini disebabkan karena air panas yang terdapat di Ciater mengandung belerang dengan komposisi yang ideal untuk kesehatan. Tentu saja khasiat dari air panas Ciater ini akan dapat dirasakan jika kita melakukan terapi dengan berendam secara rutin dan teratur. Di Ciater juga disediakan kemudahan tempat terapi pengubatan.
Banyak lagi kegiatan yang bisa kita sekeluarga lakukan di tempat ini, seperti berbasikal, berenang, memancing, berperahu dan mendayung, mengharungi jeram, berkuda, bermain tenis, basketball, mini golf, gokart, berkemah, permainan kanak-kanak dan jalan-jalan di perkebunan teh.
Kami kat sini tak mandi pun sbb tak bawa baju persalinan kerana tak tahu tempatnya lagi. Hanya jalan2 tengok sekeliling Hot Spring yang best dan unik ni. Mungkin satu hari nanti bila kami datang lagi ke sini In Sya Allah kami akan mandi dan membuat terapi di sini.
Dalam perjalanan balik kami singgah makan buah nanas yang awesome ni. Cukup manis rasanya. Memang sedap la kan sebab ada orang belanja free.....ha ha ha....Selepas tu kami teruskan lagi perjalanan untuk makan tengahari di Restoran D'cost Seafood. Boleh tahan sedapnya sebab lapaq kot.....
Selepas makan tengahari kami pi Trans Studio Bandung hanya bergambar di luar saja tak masuk pun. Depa kat Trans Studio Singapore lagi best. Entahlah tak tahu lah kan....
Lepas tu dah lewat petang kami pi shopping lagi kat jalan Riau terus makan malam dan balik ke hotel untuk berehat....akak rasa cukup lah setakat ni....hingga berjumpa lagi di entry day 3 Bandung....bye.....
to be continue.......
Salam sayang,